Foto Pernikahan Adat Minang




Pada foto pernikahan adat Minang, anak daro (sebutan pengantin dalam bahasa Padang) begitu indah dan mewah dipandang mata. Glamor kekayaan budaya Minang sangat nampak jelas menyapa jiwa. Yaa.. Budaya adat Minang (Sumatera Barat) merupakan satu dari beribu-ribu adat di Indonesia tercinta.Keindahan busana anak daro tidak perlu diragukan lagi. Kemewahan yang berasal dari sulaman emas dengan ornamen yang khas pada baju pengantin berpadu elegan nya kain songket yang juga diliputi nuasa emas.
Indahnya tubuh berbalut busana, indahnya kepala berhias mahkota. Mahkota untuk pengantin minang terdapat beberapa jenis. Diantaranya, dari Lintau (Kabupaten Tanah Datar) asesoris kepala dikenal dengan tengkuluk khusus atau talakuang. Dari Koto Gadang (Kabupaten Agam) asesoris kepala pengantin wanita dikenal dengan sebutan Tengkuluk Khusus atau Talakuang. Dari Solok hiasan kepala pengantin wanita dikenal dengan Sunting Bungo Sangua (Sunting Bunga Sanggul). Dan hiasan kepala yang paling terkenal dari Minang adalah Sunting.
Aksesoris ciri khas anak daro dalam budaya Minangkabau adalah sunting yang menghiasi kepala. sunting terbagi menjadi dua jenis, yaitu sunting ketek dan sunting gadang. Dalam bahasa padang ketek berarti kecil, sedangkan sunting kecil adalah sebutan untuk sunting yang berukuran kecil dan ringan biasa digunakan oleh pendamping pengantin adat Minang. Sunting ketek biasanya hanya 2 atau 3 tingkat penyusunan hiasan di kepala. Keberadaan sunting memperindah nampak foto pernikahan adat Minang. Sementara sunting yang biasa digunakan oleh pengantin wanita dengan ukuran lebih besar dan lebih berat, disebut sunting gadang. Dalam bahasa padang itu sendiri gadang berarti besar. Besarnya sunting disebabkan karena susunan sunting gadang yang tinggi. Dengan jumlah tingkatan yang ganjil, paling rendah 7 tingkatan dan paling tinggi 11 tingkatan.
Pada saat pemakaian sunting terdapat empat hiasan yang digunakan untuk disusun hingga tercipta sebuah sunting. Lapisan paling bawah biasanya berupa deretan bungo sarunai sebanyak 3 sampai dengan 5 lapis sebagai bagian dasar sunting minang. Diatas bungo sarunai, diletakkan deretan bungo gadang sebanyak 3 sampi dengan 5 lapis. Kemudian, hiasan paling atas adalah kembang goyang, hiasan yang biasa digunakan untuk menghias konde. Selain itu, terdapat kote-kote yaitu hiasan sunting yang menjuntai di pipi kanan dan pipi kiri.
Pada zaman dahulu, beratnya sunting mencapai belasan kilo. Hal ini disebabkan karena sunting minang pada zaman dahulu berbahan dasar material emas murni. Saat ini, walaupun sunting minang tidak terbuat dari emas murni tapi memiliki berat yang cukup berat. Beratnya sunting pengantin minang ini dapat diatasi dengan teknik pemasangan yang tepat dan kekuatan yang cukup.
Selain perbedaan pada material pembuatan sunting, yang membedakan sunting saat ini dan sunting pada zaman dulu adalah penempatan sunting. Pada zaman dahulu, penempatan sunting bentuknya harus tepat setengah lingkaran. Hal ini membuat wajah sang pengantin nampak besar. Sedangkan, saat ini sunting tidak lagi diwajibkan ditempatkan setengah lingkaran tetapi disesuaikan dengan bentuk wajah pengantin minang agar nampak cantik. Penambahan bunga sebagai aksesoris juga yang membedakan sunting zaman dahulu dan saat ini. Eksistensi keindahan sunting dari dahulu hingga sekarang sangat nampak pada Foto Pernikahan Adat Minang. Kekayaan budaya ini harus senantiasa kita jaga dan lestarikan keberadaannya. Dengan menggunakan busana adat pada peristiwa berharga seperti pernikahan anda. Berarti anda telah turut serta mempertahankan keberadaannya. [LS]
Artikel Terkait:
- Baca ini Sebelum memilih Vendor foto prewedding.
- Jaga suasana Hati selama sesi Foto Prewedding, Ini penting di lakukan
- Hal yang Harus anda lakukan, ketika mempersiapkan foto prewedding
- Kembangkan bakat melalui Komunitas Fotografi Jakarta
- Komunitas fotografi Bogor, Kumpulan para fotografer pemula dan Fotografer professional di kota bogor
- Komunitas fotografi Depok, berawal dari hobby berkembang menjadi profesi bersama Depok Photography
- Komunitas fotografi Levitasi, Terbang bersama pencita foto melayang
- Komunitas Fotografi Pelajar Jakarta, yang muda yang berkarya
- Lomba Fotografi Jakarta, wadah berkarya bagi para fotografer pemula maupun professional
- 6 Tips dan Trik Memilih Cincin Pernikahan
- 6 Tips dan Trik Memilih Cincin Pernikahan II
- Persiapan Pernikahan : Daftar Alamat Gedung Pernikahan Jakarta